I met Rahmat Haron at The Annex Central Market recently – during Freedom Film Festival. Initially I did not intend to say hi to him but I needed to light up my cigarette.
After exchanging greetings I found him very friendly and we ended up having a drink together with a bunch of friends and talk about the cause they are fighting for.
Shot this picture with my Nikon F601-M using Black and White film ISO 400 and 50mm Nikkor fixed lens.
Rahmat Haron - Pengarah filem Al-Fatehah Memali,
A few days later I shot him an email.
Subject: Satu puisi untuk saya?
To: "pukipuisi@yahoo.com "
Cc: "kahwaisin75@gmail.com "
Date: Sunday, October 11, 2009, 6:46 AM
Dear rahmat. I have a blog: choratchoret.blogspot.com. I want to paste your photo I took in it. Could u pls write me a poem of whatever, for me to accompany your photo in my blog
Salam
M
This is what I got from Rahmat:
apa yg kau mahu
dariku, sipenipu yg tidak tahu apa2
pengembara yg tidak berganjak
menerawang hanya otak
memburu angan2
menelanjangkan mimpi siang
dan kembali bersendiri
berasmara dengan sepi.
This is an extract from Rahmat Haron’s blog sampahseni.blogspot.com:
Dalam ekologi kehidupan ini, kita akan melihat kitaran makanan dan bahan buangan.
Begitu juga dalam kehidupan berkesenian.
Akan ada pengguna/pemakan.
Akan ada makanan.
Dan akan ada bahan buangan - yang disebut sampah, taik ataupun kotoran.
Jadi, Sampah Seni adalah rahmat haron.
Malah, rahmat haron juga disamping menjadi sampah/kotoran/bahan buangan dalam masa yang sama adalah pelahap pemakan sampah/kotoran/bahan buangan atau dalam bahasa Inggerisnya disebut, "scarvenger." (ha,ha,ha, tak reti eja)
Tak kisah, ini hakikat seburuk apapun perlu diakui. dah memang buruk takkan nak jadi cantik pula.
Yang cantik molek adalah para pemakan yang melahirkan bahan buangan/sampah/kotoran seperti aku.
sampahseni@gmail.com